[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]
DAFTAR ISI
1. Jurnal
2. Alat dan Bahan
3. Rangkaian
4. Prinsip Kerja
5. Video Percobaan
6. Analisis
7. Download
1. Jurnal
2. Alat dan bahan
a.. Jumper
Gambar 1. Jumper
b.Panel DL 2203D
c.Panel DL 2203C
d.Panel DL 2203S
Gambar 2. Modul De Lorenzo
2.2 Bahan (proteus)
a. IC 74193(JK filp flop)
Gambar 3. IC 74193
b. IC 74192
c. Power DC
Gambar 5. Power DC
d. Switch (SW-SPDT)
Gambar 6. Switch
e. Logicprobe atau LED
Gambar 7. Logic Probe
3. Rangkaian Simulasi
4. Prinsip Kerja
Sirkuit ini memiliki beberapa input yang mempengaruhi cara kerjanya. Input yang penting adalah input clock yang mengatur waktu kapan sirkuit akan menghitung. Saat sinyal clock berubah dari rendah ke tinggi, sirkuit akan menghitung satu angka.
Selain itu, sirkuit ini memiliki input up/down yang menentukan arah penghitungan. Jika input ini diberi pulsa saat clock naik, sirkuit akan menghitung ke atas. Jika input ini diberi pulsa saat clock naik, sirkuit akan menghitung ke bawah.
Sirkuit ini juga dapat diprogram untuk mengatur angka awal yang diinginkan. Misalnya, kita dapat mengatur agar sirkuit mulai menghitung dari angka 7 atau dari angka 12. Fitur ini memungkinkan penggunaan sirkuit sebagai pembagi angka dengan memodifikasi angka awal.
Sirkuit ini juga memiliki input clear yang dapat mengatur ulang semua angka menjadi 0. Hal ini berguna jika kita ingin memulai penghitungan dari awal lagi.
Sirkuit ini dapat dikaskade atau digabungkan dengan sirkuit serupa lainnya untuk menghitung angka yang lebih besar. Untuk mengkaskadekannya, output borrow dan carry pada sirkuit ini dapat dihubungkan ke input count down dan count up pada sirkuit berikutnya.
Dengan menggunakan sirkuit DM74LS193, kita dapat dengan mudah menghitung angka dengan cepat dan akurat dalam berbagai aplikasi elektronik.
6. Analisa
1. Jelaskan perbedaan percobaan 3a dan 3b
Pada percobaan 3a kita tidak menggunakan gerbang logika dan clock sumber untuk input pada DN dan UP sedangkan pada percobaan 3b kita menggunakan gerbang logika yang dihubungkan pada input DN dan UP
2. Mengapa pada saat PL aktif tidak dapat count secara otomatis?
Karena pada saat PL (Paralel load) tidak aktif yang mana mengakibatkan D0,D1,D2,D3 bersifat don't care dan ketika PL tidak aktif rangkaian akan bersifat MR. Artinya MR adalah master reset yang mengakibatkan semua input di reset dan semua output menjadi 0.
3. Mengapa pada saat PL mati input B1-B4 menjadi don't care?
Karena saat PL (Paralel load) mati input B1-B4 akan tidak di berpengaruh. yang mana pada data sheet dikatakan jika PL aktif input semuanya akan dilihat pada input D0 D1 D2 D3 yang terhubung B1-B4. dan jika PL mati rangkaian bersifat MR yang akan mereset semua input jadi ouput semua nya akan berupa 0
7. Download
Komentar
Posting Komentar